Adalah haram bagi seorang isteri berpuasa sunat atau puasa qadha muwassa‘ (yang mempunyai masa yang panjang lagi untuk diqadha) tanpa keizinan suaminya yang berada di dalam negeri. Ini adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, daripada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (Lihat Tuhfah Al-Muhtaj 3/461)
Maksudnya: "Janganlah seorang perempuan (isteri) berpuasa sedangkan suami ada (di dalam negeri) melainkan dengan keizinan suami; dan janganlah dia mengizinkan (orang lain) masuk rumah suami sedangkan suami ada, melainkan dengan keizinan suami; dan apa pun yang dia nafkahkan dari hasil kerja suami tanpa perintah suami, maka separuh pahala itu adalah bagi suami."
(Hadits riwayat Muslim)
Demikianlah disebutkan puasa-puasa yang sunat, makruh dan haram. Di antaranya ada yang dihubungkan hukumnya sama ada sunat, makruh dan haram dengan bersempenakan hari-hari tertentu dan ada pula dihubungkan hukumnya sama ada sunat, makruh dan haram dengan keadaan diri orang yang berpuasa. Semoga ia akan menjadi panduan dan rujukan ringkas dalam mengerjakan ibadah puasa-puasa sunat sepanjang tahun.
No comments:
Post a Comment